Perjuangan Mencapai
Kesuksesan
Bayu, seorang anak laki-laki yang sangat
semangat dalam mencapai cita-citanya. Dia anak ke-7 dari 8 bersaudara yang
hidup dari keluarga sangat sederhana. Bapaknya hanya seorang buruh tani, dan
ibunya seorang ibu rumah tangga biasa. Waktu ia berumur 8 tahun, ibunya
meninggal dunia. Tetapi dia tidak sedih berlarut-larut. Sejak Bayu duduk di
bangku Sekolah Menengah Atas, dia ingin sekali menjadi seorang Insinyur
Pertanian. Namun, Bayu paling tidak suka pelajaran fisika, kimia, dan
matematika.
Suatu hari saat Bayu pulang dari sekolah, dia
berbicara pada bapaknya tentang cita-citanya menjadi Insinyur Pertanian.
‘’Pak,
Bayu mau kuliah di IPB’’, Bayu bilang ke bapaknya.
‘’IPB
tu apa le ?’’, jawab sang bapak.
‘’Duh
bapak ni gimana sih ?! IPB itu Instiut Pertanian Bogor, sekolah pertanian, pak.
Bayu mau jadi Insinyur Pertanian nanti’’, sahut Bayu.
Mendengar
ucapan Bayu, bapaknya cuma diam dan tidak berkomentar satu katapun. Bapak
langsung pergi lagi ke kebun meninggalkan Bayu.
Bayu ingin sekali menjadi Insinyur Pertanian,
sampai akhirnya Bayu mempelajari tentang ilmu pertanian, dan langsung praktek
di halaman belakang rumahnya yang ukurannya 2mx3m, dan menanam jamur merang.
Setelah beberapa minggu kemudian, jamur dipanen. Bayu pergi ke rumah budenya
buat minta tolong di masakin ‘botok jamur’ (makanan jawa).
‘’Bude,
masakin Bayu botok yaa ?. ini sudah Bayu bawakan jamurnya dengan kelapa.’’,
ujar Bayu.
‘’Iya
Bayu. Tunggu yaa, bude masakin dulu...’’, kata bude pada Bayu.
Beberapa
menit kemudian.........
‘’Bayu,
ini sudah bude masakin botoknya. Jangan lupa di bagi dengan adik dan bapak mu
yaa ???’’, ucap bude.
‘’waaaaahhhh,
terima kasih yaa bude. Kalau begitu Bayu pulang dulu.’’,pamit Bayu sambil
membawa rantang isi botok.
Sambil
berjalan menuju rumah Bayu bicara sendiri.
‘’Sebentar
lagi bapak pulang, aku harus sampai di rumah duluan, terus menyiapkan makan
buat bapak sama adik.’’
Sesampainya di rumah, Bayu langsung
menyiapkan piring, nasi, dan botok di meja makan, jadi kalau bapaknya pulang
bisa langsung makan. Tak lama kemudian bapak pulang...
‘’Pak,
tadi pagi kan Bayu habis panen jamur merang, ini sudah dimasakin sama bude,
kita makan yuuk pak ?!.’’, ajak Bayu.
‘’Bapak
masih kenyang, nak. Kamu makan saja sama adik. Bapak mau mandi dulu.’’
Tidak
menunggu lama-lama, Bayu langsung mengambil nasi dan lauknya. Dia makan dengan
lahap. Selesai makan beberapa menit, tiba-tiba Bayu merasa pusing dan
mual-mual. Sampai-sampai dia bolak-balik ke kamar mandi. Bayu masuk ke kamar
langsung tidur menarik selimut sambil menggigil.
Rrrrrreeeeeetttttt.....
bapak membuka pintu kamar Bayu.
‘’Kamu
kenapa ???.’’, tanya bapak.
‘’enggak
tau nih pak, tiba-tiba Bayu mual dan pusing habis makan botok yang Bayu panen
tadi..’’ L, jawab Bayu.
‘’Ohh,
itu namanya keracunan. Harusnya jamur itu di panen 3 hari yang lalu.’’, sahut
bapak.
‘’Kenapa
bapak enggak ngasih tau kalau sudah harus di panen 3 hari yang lalu ?. kalau
bapak bilang kan Bayu tidak keracunan gini....!!!’’, lagi jawab Bayu.
‘’Bapak
sengaja enggak bilang, karena biar kamu tahu rasanya racun itu
gimana.hahahahhahaha......... J’’, ujar bapak.
Bapak
Bayu memang orangnya cuek banget. Tetapi tak lama kemudian, bapak menyuruh adik
memetik kelapa ijo di pohon, karena kelapa ijo dapat menetralisir racun dalam
tubuh.
‘’Nih,
kamu minum air kelapa ijonya.’’, suruh bapak pada Bayu.
Gleekk...Gleekk...Gleekk...Gleekk...
Bayu
menghabiskan air kelapa ijonya, dan bapak menyuruhnya tidur.
Paginya, Bayu bangun tidur, dia merasa lebih
enakan badannya dari yang kemarin sore. Kebetulan hari ini adalah hari Minggu.
Bayu membantu bapak membajak sawah. Di hari yang sama, kakak Bayu jatuh dari
pohon. Kakak Bayu hanya terdiam bak orang yang shock, dia cuma diam dan matanya
melotot. Akhirnya bapak menampar bolak balik, sampai akhirnya kakak menangis.
Dua minggu lagi Bayu akan menghadapi Ujian
Nasional (UN). Bayu bersiap-siap untuk melaksanakan UN dengan hasil yang
memuaskan dan bisa menggapai cita-citanya itu...
Waktu dua minggu sudah berlalu. Besok Bayu
akan melaksanakan UN. Hari demi hari, waktu demi waktu, sudah Bayu lewati
dengan penuh halangan dan tantangan, UN selesai dilaksanakan dengan baik. Bayu
tinggal menunggu hasil selama 3 tahun dia duduk di bangku SMA. Hasil di umumkan
dua minggu lagi.
Bayu
mendapat sepucuk surat dari kakaknya yang tinggal di Jakarta.
‘’Assalamualaikum
wr.wb.
Dik,
apa kabar ?. Bapak sama Andi gimana ?. Semoga dalam perlindungan Allah.
Amiiiiinnnnn.....
Sengaja
kakak kirimkan surat beserta formulir pendaftaran SNMPTN di IKIP (yang sekarang
bernama UNJ). Kakak sangat berharap kamu bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri.
Tanggal 25 setelah pengumuman kelulusan, kamu harus berangkat ke Jakarta apapun
yang terjadi...
Sudah
dulu surat dari kakak. Pokoknya, kakak tunggu kamu di Jakarta.
Salam
buat bapak.
Wassalam.’’
Pengumuman kelulusan tiba !. Bayu menunggu
hasil nilai ujiannya.
Hasil
yang sangat memuaskan !!!!..... Bayu siswa yang lulus dengan nilai terbaik di
sekolahnya. Saat mendengar kabar itu, Bayu sangat gembira, dan dia langsung
pulang untuk memberi tahu bapak dan adiknya.
‘’Pak,
Bayu lulus...Bayu lulus.....!!!!!!’’, teriak Bayu dengan semangat.
‘’Alhamdulillah
nak, kamu lulus. Selamat ya !’’, bapak memberikan ucapan selamat pada Bayu.
‘’Iya
pak, terima kasih. Ini juga berkat dukungan bapak, Bayu bisa lulus, dan Bayu
bisa kuliah.’’, jawab Bayu dengan rasa gembira.
Tiga
hari setelah pengumuman kelulusan, Bayu pun berangkat ke Jakarta, hanya membawa
pakaian, formulir pendaftaran yang di berikan kakaknya. Sebelum berangkat, Bayu
berpamitan dari pintu ke pintu rumah sanak saudaranya. Dia berharap ada yang
memberinya uang. Tetapi tak ada satupun yang memberinya bekal buat ke Jakarta.
Dalam perjalanan pulang, dia bertemu kakak sepupunya yang menyuruh Bayu untuk
dateng ke kantornya. Sesampai di kantor, ia langsung menuju ruang kakak
sepupunya itu.
Bayu di beri uang Rp. 5000,- untuk berangkat
ke Jakarta. Bayu pun bersyukur, dan dia bergegas berangkat ke Jakarta.
‘’Tidak
mungkin aku ke Jakarta naik kereta. Harga tiketnya saja Rp.11000,-. Sedangkan
aku cuma punya duit Rp. 5000,- ?!.’’, ujar Bayu.
Akhirnya
dengan membawa modal nekat dan uang Rp 5000,-, Bayu berangkat ke Jakarta
numpang naik truk yang membawa kayu-kayu untuk di bawa ke Jakarta. Kebetulan
sang supir dan temannya kenal dengan Bayu. Bayu pun bisa bernafas lega......
‘’terima
kasih ya pakde sudah mengizinkan aku menumpang sampai ke Jakarta.’’, ucap Bayu.
‘’iya,
sama-sama. Bapakmu kan teman pakde, wajarlah kita saling bantu.’’ Jawab sang
supir.
Di perjalanan, sejenak sang supir
memberhentikan truknya untuk beristirahat. Bayu pun ikut istirahat. Tak lama,
Bayu melanjutkan perjalanan menuju kota tujuan. Setelah melakukan perjalanan
hampir 9 jam, akhirnya Bayu sampai di Jakarta. Tapi, perjalanan Bayu belum
selesai. Bayu masih harus ganti mobil untuk sampai ke Depok. Supir mencarikan
mobil menuju Depok. Bayu melanjutkan lagi perjalanannya.
Melanjutkan
perjalanan 3 jam lamanya, akhirnya Bayu tiba di rumah kakaknya. Yaaaa....
perjalanan yang cukup panjang. Tapi itu belum seberapa. Sesampainya di rumah
sang kakak, Bayu beristirahat. Keesokan harinya, Bayu mengisi formulir IKIP
yang di berikan kakaknya.
Sebelum Bayu ikut tes di IKIP, dia tes di
IPB, kampus yang di impikannya. Dua hari sesudah tes di IPB, hari ini saatnya
Bayu tes di IKIP, Jakarta. Setelah mengikuti tes di Universitas yang berbeda,
hasil pun keluar. Ternyata Bayu di terima di IKIP. Sempat kecil hati karena dia
tidak masuk di kampus yang diimpikan sejak dulu. Apa mau di kata, Tuhan
berkehendak lain. Sekarang Bayu menjadi seorang mahasiswa fakultas ilmu fisika,
berlawanan dengan cita-citanya yang ingin menjadi Insinyur Pertanian.
Saat ia kuliah ada satu geng yang
beranggotakan 6 perempuan, yang mau jail sama Bayu. Keenam gadis itu taruhan,
siapa yang bisa mendapatkan Bayu, dia di traktir selama sebulan sama
teman-temannya. Dan akhirnya, salah satu dari mereka berhasil mendapatkan Bayu.
Bayu tidak tahu kalau dia cuma di kerjai sama gadis-gadis kampus itu. Malangnya
nasib Bayu.
Tiga tahun di kampus itu, Bayu pun di wisuda.
Sampai saat itu, Bayu tidak tahu kalau selama in dia cuma di kerjain sama gadis-gadis
itu. Sekarang Bayu mengajar di sebuah SMA di Jakarta. Tak lama ia mengajar
disana, Bayu pindah mengajar di SMA swasta di daerah Depok.
Tahun 2002, Bayu mulai mengajar di SMA Pelita
Bangsa, sebagai guru fisika. Dia disukai oleh banyak murid karena wajahnya yang
tampan dan suka bercanda dengan murid-murid di sekolah. Satu tahun mengajar di
sekolah itu, dia merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama oleh seorang guru
bahasa Indonesia yang bernama Marisa. Benih-benih cinta pun mulai tumbuh di antara
mereka. Bayu mulai mendekati si guru cantik itu. PDKT (istilah anak muda jaman
sekarang) dalam waktu singkat, mereka pun pacaran. Setiap bertemu dengan
murid-muridnya, pasti di sorakin. Muka pun berubah menjadi merah marun menahan
rasa malu, tetapi senang. Tak terasa hubungan mereka semakin kuat, dan
memutuskan untuk menikah. Saat ini, Bayu dikaruniai dua orang anak. Sampai
sekarang, Bayu masih mengajar di SMA Pelita Bangsa, sedangkan Marisa menjadi
ibu rumah tangga. Dan mereka pun hidup bahagia.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar