Senin, 13 Januari 2014

Resensi Novel Ayat-Ayat Cinta


Ayat-Ayat Cinta
Judul Novel  : Ayat-Ayat Cinta
Penulis          : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit        : Jakarta, Republik
Tebal              : 413 halaman
Harga             : 50.000

S
uatu pemikiran baru maupun teknologi diyakini akan member nilai lebih terhadap suatu kebudayaan, dalam novel ini banyak yang mengajarkan hal-hal positif dan memiliki cerita yang gereget tersendiri. Yang mengisahkan seorang pria yang telah beristri menikah lagi dengan seorang wanita dengan suatu hal, cerita ini berjudul “Ayat-Ayat Cinta” .

Novel ini menceritakan sebuah kisah kota di kairo, dimana seorang laki-laki benama Fahri yang lulusan dari Al-azhar dan temannya yang bernama Maria, tanpa disadari Maria telah menyukai Fahri sejak lama.

Di lain hari perempuan bercadar putih bangkit dari duduknya disebuah kereta dan mempersilahkan seorang nenek dan 2 orang anaknya untuk duduk ditempatnya. Setelah nenek itu duduk, perempuan bule muda berdiri disamping perempuan bercadar itu. Perempuan bule itu memandang sangat kontras, ia melihat satu auratnya tertutup rapat tak ada bagian dari tubuhnya yang membuat jantung lelaki berdesir. Sedangkan ia memakai pakaian sangat ketat, semua lekak-lekuk tubuhnya kelihatan ditambah basah keringatnya bule itu nyaris seperti telanjang. Keduanya berkenalan lalu berbincang-bincang. Peremouan bercadar meminta maaf atas perlakuan saudara seiman yang mungkin kurang ramah.

Setelah mereka turun dari kereta, perempuan bercadar dan perempuan bule itu melanjutkan perbincangan mereka, dan mereka saling memperkenalkan diri.
“Hai Indonesian, thank’s for everything, my name’s Alicia” .
            “Oh, you’re welcome, my name is Fahri, and you ?
            “Aisyah..” .
            Dari situlah Fahri dan Aisyah bertemu dan berkenalan.

            Waktu terus berjalan hingga waktu pernikahan Aisyah dan Fahri yang dijodohkan oleh orang tuanya Aisyah, dan ternyata mereka sama-sama menyukai. Dan keesokan harinya, datanglah polisi yang membuat Aisyah dan Fahri kaget, ternyata kedatangan polisi itu untuk menangkap Fahri, yang dituduh telah memperkosa Nurul.

            Setelah beberapa hari tertangkapnya Fahri, Maria datang untuk menemui Fahri di kosannya tetapi ketika ia mengetuk pintu temannya kaget dengan kedatangannya Maria, lalu Maria menanyakan Fahri kepada temannya dan temannya menceritakan semua bahwa Fahri telah menikah, dan Maria pun terkejut mendengarnya, kemudian Maria pergi kedanau nil tempat dimana Fahri dan Maria selalu bersama, ia menangisi semuanya dan ia merasa kecewa atas pernikahan itu.

            Selanjutnya Maria sakit dan stres atas pernikahan Fahri dan Aisyah. Padahal dia balik ke Kairo  untuk menyatakan perasaannya pada Fahri, namun itu sia-sia dengan pernikahan Fahri.

            Dilain waktu Aisyah sibuk dengan mencari solusi untuk mengeluarkan Fahri dari penjara, dan ia yakin bahwa Fahri telah difitnah. Lalu Aisyah mencari Maria untuk membantu mengeluarkan Fahri, tetapi Maria telah berbaring lemah dirumah sakit, yang ternyata Maria terbaring lemah karena Fahri.

            Keesokan harinya Aisyah datang untuk menjenguk Fahri dan menceritakan keadaan Maria saat ini, dan saat itu juga Aisyah menyuruh Fahri untuk menyatakan cinta melalui rekaman, tetapi itu tidak berhasil, dan  kemudian harinya Aisyah meminta tolong kepada pihak kepolisian untuk mengizinkan Fahri kerumah sakit untuk melamar Maria, dan pihak kepolisian mengizinkan.

            Dirumah sakit, Fahri langsung menuju ruangan Maria dan menyatakan apa yang telah istrinya nyatakan, diluar kamar Aisyah menangis mendengar ucapan Fahri kepada Maria.

            Kemudian fahri pun menikah dengan Maria, dan Maria berjanji akan membantunya di persidangan. Diruang siding hakimnya kurang setuju dengan bukti yang diberikan oleh Aisyah, disaat itu Fahri dan Aisyah sedih mendengarnya dan ayah tiri Nurul merasa menang dengan keputusan hakim. Tiba-tiba Maria datang dan menyatakan sejujurnya kepada hakim dan akhirnya Fahri pun tak bersalah.

            Bagaimana dengan endingnya ? akhirnya mereka bertiga hidup bahagia, walaupun kadang ada api cemburu karena melihat salah satu yang sedang berduaan.

            Waktu terus berjalan mereka bertiga senang mendengar Maria hamil. Fahri sangat senang dengan kabar itu karena dalam satu rumah itu Aisyah dan Maria hamil.
-
            Suatu sore mereka bertiga berjalan-jalan di taman, tiba-tiba saja Aisyah terjatuh, dan lalu mereka membawa Aisyah kerumah sakit, dan ketika dirumah sakit Maria juga terjatuh pingsan yang ternyata penyakitnya kambuh lagi. Setelah beberapa hari Aisyah pun sudah aga baikan, dan ia menjenguk kekamar Maria bersama Fahri, Aisyah sangat sedih dengan kadaan Maria, lalu Aisyah mengajak Fahri untuk shalat berjamaah, ketika mereka sedang shalat tiba-tiba Maria menghembuskan nafas terakhirnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar