Senin, 13 Januari 2014

Wagyu Daging Sapi Kelas Premium


Wagyu Daging Sapi Kelas Premium

            Di negeri asalnya, Jepang, daging sapi jenis wagyu dijual dengan harga sekitar Rp 300.000,- per 100 gram. Di negara-negara pengimpor, tentu harganya lebih fantastis. Tak dipungkiri, daging yang secara harfiah yang berasal dari kata “Wa” (Jepang) dan “Gyu” (sapi) atau sapi Jepang ini menjadi daging pilihan top dunia. Daging dari jenis sapi Wagyu ini dikembangkan dari Jepang, tepatnya di Kobe.

            Keistimewaan wagyu adalah cita rasa dan kelembutan dagingnya sungguh tidak ada duanya. Sampai-sampai, orang kerap mengaku sesudah selesai makan pun, kelezatan daging wagyu masih tertinggal di lidah. Kok bisa ? Hal itu didapatkan karena sapi sapi wagyu mendapatkan perlakuan yang sangat istimewa untuk ukuran sapi.

            Makanan yang dikonsumsi wagyu tidak hanya rumput, tapi juga jagung, barley, berbagai macam vitamin bahkan juga kalsium. Untuk membuatnya bersih dari binatang yang hidup di kulit sapi, seperti lalat dan kutu, wagyu dimandikan dengan Sake, minuman khas Jepang. Bahkan tak jarang wagyu juga diberi minum bir, agar ia rileks dan tidak stress.

            Hasilnya memang luar biasa, daging wagyu bisa memiliki angka kerapatan perlemaknya (marble) yang sangat tinggi, hingga 12 pada skala Jepang. Skala ini menjadi tidak tertandingi, bahkan oleh daging sapi nomer satu di Amerika (prime) yang hanya mencapai skala 7. Maka, wajar bila harganya pun selangit, US$1.000 per kilo-gram.

            Harga fantastis itu tidak menjadi soal bagi penikmat daging. Harga yang wajar untuk bisa menikmati daging yang separuh lebih lemak (52%) didalamnya adalah lemak tak jenuh yang tidak saja mempunyai titik lumer lebih rendah daripada lemak jenuh, tetapi juga umumnya mencair dalam suhu ruangan. Alhasil, ketika daging sudah dimulut akan segera meleleh menjadi minyak yang memberikan cita rasa juice gurih atau umami bagi orang Jepang.

            Cara lebih mantap untuk menyantap daging jenis ini, menurut Willian Wongso, pakar kuliner Indonesia, lebih cocok dibuat tepanyaki, yang dimakan dengan saus kecap Jepang (soyu) yang tidak berminyak dan bawang putih yang di goreng garing supaya rasanya lebih menendang, daging sapi kobe kurang cocok dibuat steak. Apalagi kalau diberi saus bernaise, saus krim atau saus lainnya yang kaya minyak. Karena daging wagyu Kobe sendiri sudah mengandung banyak minyak.

            Alternatif lainnya adalah dihidangkan mentah sebagai carpaccio/sashimi daging dalam bentuk irisan sangat tipis dengan saus cuka minyak zaitun (vinaigrette). Namun, kalaupun tetap dibikin steak, William menyarankan dagingnya sebaiknya tebal dan diusahakan agar garing di luar tetap basah dan “hidup” di dalam..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar